Selama beberapa bulan sejak datang dari Jawa, Ustadz Nyarno dan Ustadz Khairul merasakan gelap di lokasi pesantren. Untuk penerangan, mereka secara rutin, bergantian menge-charge lampu listrik yang dibawa dari Jogja di rumah penduduk terdekat.
Alhamdulillah setelah beberapa lama, titik terang itu muncul. Bapak Ujang, yang rumahnya relative dekat dari pesantren menawarkan sambungan listrik ke pesantren. “Asal ada kabelnya, InsyaAllah beres,” kata Bapak Agus Bajuri, ketua Yayasan AHA. Setelah woro-woro, kebutuhan itu langsung disambut oleh seorang donator dari Jakarta. Ibu Nuning, yang menaruh simpati pada pesantren yang ingin membangun ekonomi ummat ini langsung menyanggupi untuk menyediakan kabel listrik sepanjang 0,5 km itu.
Kabel pun khusus didatangkan dari Jawa, karena kualitas dan ketersediaan kabel di Taliwang yang kurang memadai. Harganyapun jauh lebih mahal.
0 komentar:
Posting Komentar