Sebelum Ustadz Nyarno dan Ustadz Khairul diberangkatkan ke Taliwang, keduanya diminta singgah di Yogyakarta. Ustadz Bagus Priyo Sembodo sebagai ketua Dewan Pembina Yayasan AHA dan Subhan Afifi, ketua Departemen Pendidikan, memberikan pembekalan-pembekalan yang diperlukan.
Proyek pertama dari Yayasan Achmad Hasan Ali yang disepakati oleh para pengurusnya adalah perintisan sebuah pondok pesantren. Konsep pesantren yang digagas adalah Pesantren Al-Qur’an dan Wirausaha. Nama yang diambil “Ahsanu Amala”. Inspirasinya dari Qur’an Surat Al-Mulk ayat 2. Setelah mematangkan konsepnya, saatnya untuk belajar dari contoh terbaik.
Maka ditemukanlah nama Pesantren Wirausaha (Perwira) Abdurrahman bin Auf (ABA) Klaten. Pesantren dengan konsep Wirausaha ini telah lebih lama berkiprah. Ada nama Jamil Azzaini, yang dikenal sebagai inspirator suksesmulia, sebagai salah satu penggeraknya.
Maka berangkatlah tim AHA Taliwang yang ada di Yogyakarta (Ustadz Bagus Priyo Sembodo, Ustadz Budi Yuwono dan Subhan Afifi) di tambah dengan Ustadz Nyarno dan Ustadz Khairul untuk menimba ilmu di Perwira ABA.
Diskusi seru sore itu, bersama para pengelola Perwira ABA, semakin menambah semangat. Bahwa wirausaha menjadi pilihan untuk memberdayakan ummat. Perwira ABA sendiri melatih para santrinya untuk menjadi pengusaha handal. Seluruh pembiayaan pesantren yang menggratiskan seluruh santrinya itu juga ditopang oleh hasil usaha, disamping sokongan para donator.
0 komentar:
Posting Komentar